Syahadatain

Syahadatain

Selamat Datang

Terima kasih telah berkunjung di blog ini

Selasa, 16 Februari 2010

Kedudukan Ilmu Tauhid di Antara Semua Ilmu

Assallamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Segala puji hanya bagi Allah Rabb semesta alam atas kuasa-NYA lah kita hidup dan Atas kuasa-NYA pula kita mati.
Shalawat serta salam kita curahkan kepada baginda Rasulullah sallallahu 'alaihi wassallam,keluarga,para sahabat,serta kaum muslimin yang selalu mengikuti jejaknya hingga akhir zaman.

Ilmu tauhid adalah ilmu yang memperkokoh keimannan seseorang jika ia benar-benar mempelajarinya dimana Bahwa Hanya Allah lah yang berhak disembah dan hanya kepada-NYA lah segala bentuk ibadah kita serahkan atau yang lebih di kenal dengan Mengesakan Allah sebagaimana yang pernah kita bahas dalam pesan sebelumnya.

Kemuliaan suatu ilmu tergantung pada kemulian tema yang dibahasnya. Ilmu kedokteran lebih mulia dari teknik perkayuan karena teknik perkayuan membahas seluk beluk kayu sedangkan kedokteran membahas tubuh manusia. Begitu pula dengan ilmu tauhid, ini ilmu paling mulia karena objek pembahasannya adalah sesuatu yang paling mulia. Adakah yang lebih agung selain Pencipta alam semesta ini? Adakah manusia yang lebih suci daripada para rasul? Adakah yang lebih penting bagi manusia selain mengenal Rabb dan Penciptanya, mengenal tujuan hidup manusia di dunia, untuk apa ia diciptakan, dan bagaimana nasibnya setelah ia mati?

Apalagi ilmu tauhid adalah sumber semua ilmu-ilmu keislaman, sekaligus yang terpenting dan paling utama.Rasulullah pun saat berdakwah yang pertama diajarkannya adalah tentang mengesakan Allah.Oleh karena itulah ilmu tauhid mempunyai kedudukan lebih tinggi dibandingkan ilmu-ilmu yang lainnya karena tauhid adalah landasan terbentuknya iman sesorang.

Karena itu, hukum mempelajari ilmu tauhid adalah fardhu ‘ain bagi setiap muslim dan muslimah sampai ia betul-betul memiliki keyakinan dan kepuasan hati serta akal bahwa ia berada di atas agama yang benar. Sedangkan mempelajari lebih dari itu hukumnya fardhu kifayah, artinya jika telah ada yang mengetahui, yang lain tidak berdosa. Allah swt. berfirman:
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah.” (Muhammad: 19)

Karena itu tak heran masalah tauhid menjadi perhatian kaum muslimin sejak dulu, sebagaimana masalah ini menjadi perhatian Al-Quran. Bahkan, tema tauhid adalah tema utama dakwah mereka. Umat Islam sejak dahulu berdakwah mengajak orang kepada agama Allah dengan hikmah dan pelajaran yang baik. Mereka mendakwahkan bukti-bukti kebenaran akidah Islam agar manusia mau beriman kepada akidah yang lurus ini.

Bagi seorang muslim, akidah adalah segala-galanya. Tatkala umat Islam mengabaikan akidah mereka yang benar -yang harus mereka pelajari melalui ilmu tauhid yang didasari oleh bukti-bukti dan dalil yang kuat– mulailah kelemahan masuk ke dalam keyakinan sebagian besar kaum muslimin. Kelemahan akidah akan berakibat pada amal dan produktivitas mereka. Dengan semakin luasnya kerusakan itu, maka orang-orang yang memusuhi Islam akan mudah mengalahkan mereka. Menjajah negeri mereka dan menghinakan mereka di negeri mereka sendiri.

Sejarah membuktikan bahwa umat Islam generasi awal sangat memperhatikan tauhid sehingga mereka mulia dan memimpin dunia. Sejarah juga mengajarkan kepada kita, ketika umat Islam mengabaikannnya akidah, mereka menjadi lemah. Kelemahan perilaku dan amal umat Islam telah memberi kesempatan orang-orang kafir untuk menjajah negeri dan tanah air umat Islam.


Wassalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar